Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak: Profil Lengkap, Sejarah, dan Geografi

Profil Singkat Kecamatan Mandor

Kecamatan Mandor merupakan salah satu wilayah administratif di Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Terletak strategis di bagian tengah kabupaten, Mandor memiliki luas wilayah 478,36 km² dan terdiri dari 17 desa yang masing-masing memiliki potensi unik, baik dari sisi budaya maupun sumber daya alam. Kecamatan ini menjadi pusat kegiatan administratif dan sosial bagi masyarakat di sekitarnya, sehingga informasi terkait Mandor penting untuk diketahui publik dan penduduk setempat.

Sebagai wilayah administratif, kode wilayah Kecamatan Mandor adalah 61.08.04. Mandor berjarak sekitar 88 km dari Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat, dan juga sekitar 88 km dari Ngabang, ibu kota Kabupaten Landak, menunjukkan posisi yang strategis dan mudah dijangkau.

Sejarah Kecamatan Mandor

Sejarah Mandor memiliki catatan penting, terutama terkait peristiwa pada masa pendudukan Jepang. Wilayah Mandor menjadi lokasi Peristiwa Mandor yang menjadi bagian penting dalam sejarah lokal. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perdamaian dan pembangunan wilayah yang berkelanjutan.

Seiring waktu, Mandor mengalami berbagai perkembangan, termasuk pembentukan desa-desa administratif dan peningkatan pelayanan publik. Keberadaan lembaga pemerintahan yang efektif membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Saat ini, Mandor dikenal sebagai wilayah yang stabil secara sosial dan memiliki masyarakat yang aktif dalam kegiatan budaya dan ekonomi.

Geografi Kecamatan Mandor

Kecamatan Mandor terletak di tengah Kabupaten Landak dengan batas administratif sebagai berikut:

• Utara: Kecamatan Menjalin, Toho, dan Kabupaten Mempawah
• Selatan: Kecamatan Sui Ambawang, Kabupaten Kubu Raya
• Barat: Kecamatan Anjungan, Kabupaten Mempawah
• Timur: Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak

Topografi Mandor beragam, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan, mendukung kegiatan pertanian dan perkebunan. Iklim tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun membuat wilayah ini kaya akan vegetasi dan keanekaragaman hayati.

Desa-desa di Mandor

Kecamatan Mandor terdiri dari 17 desa yang masing-masing memiliki karakteristik dan potensi tersendiri, baik sebagai pusat kegiatan administratif maupun ekonomi lokal. Desa-desa ini juga menjadi lokasi kegiatan budaya dan festival lokal.

Potensi Ekonomi dan Layanan Publik

Mandor memiliki potensi ekonomi beragam, terutama sektor pertanian dan perkebunan, dengan komoditas utama seperti padi, karet, dan kelapa sawit. Pasar lokal dan pusat ekonomi mendukung usaha mikro dan perdagangan di wilayah ini.

Layanan publik di Mandor mencakup pengurusan KTP, KK, akta kelahiran, dan izin usaha. Kehadiran layanan yang mudah diakses membuat masyarakat memperoleh informasi dan pelayanan secara cepat dan efisien.

Potensi Wisata dan Budaya

Mandor memiliki potensi wisata alam dan budaya yang menarik. Sungai, hutan, dan perbukitan menawarkan panorama alam yang indah, sementara tradisi budaya seperti upacara adat, seni tari, dan kerajinan tangan lokal memperkaya identitas wilayah.

• Ekowisata dan wisata alam
• Kegiatan budaya dan festival lokal
• Kerajinan tangan khas desa

Transportasi dan Aksesibilitas

Akses transportasi di Mandor relatif baik, dengan jalur darat menghubungkan Ngabang, Pontianak, dan kecamatan sekitar. Transportasi publik seperti angkutan desa dan bus tersedia untuk mobilitas masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

Pendidikan dan Kesehatan

Mandor memiliki fasilitas pendidikan dari sekolah dasar hingga menengah, termasuk sekolah unggulan di beberapa desa. Program literasi dan pelatihan masyarakat dewasa juga terus didorong untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Di sektor kesehatan, terdapat puskesmas dan pos kesehatan di beberapa desa untuk pelayanan medis dasar dan penyuluhan kesehatan masyarakat.